Seiring dengan perkembangan jaman saat ini manusia sudah mulai meninggalkan budaya-budaya atau tradisi yang ada dalam masyarakat. Berbicara menenai tradisi, meskipun suku-suku di Indonesia memiliki perbedaan adat istiadat dan budaya tapi ada satu tradisi yang hampir semua suku menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu tradisi mencium tangan orang yang lebih tua.Tradisi mencium tangan orang yang lebih tua memang sudah mengakar dalam keseharian masyarakat Indonesia. Sebuah bentuk penghormatan dan gambaran budi pekerti luhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.Pada esay ini saya mengambil contoh budaya sungkeman dan cium tangan orang tua sebagai contoh dari kebudayaan genarik yang mulai berubah menuju kebudayaan diferensial, sugkemansudah sangat melekat dengan budaya indonesia khususnya yaitu di daerah jawa.
Pada hari besar seperti hari raya idul fitri budaya sungkeman sering sekali dilaksanakan sebagai bentuk permintaan maaf kepada orang tua atau kepada orang yang lebih tua dakam satu keluarga, namun seiring dengan perkembangan jaman yang masyarakatnya cenderung berpikiran modern ini adat seperti sungkeman ini sudah mulai ditinggalkan.budaya ini sudah mulai tergerus oleh jaman yang sudah serba canggih dan modern ini, sebagai warga negara indonesia tentunya kita wajib untuk melestarikan budaya-budaya atau tradisi adat yang sudah mulai ditinggalkan dikalangan para pemuda –pemuda bangsa saat ini, untuk itu budaya seperti sungkeman dan mencium tangan orang tua harus tetap dilakukan atau diterapkan.
Sungkeman pada saat hari besar seperti hari raya idul fitri ini adalah bentuk rasa hormat kita kepada orang tua pada saat meminta maaf atau restu orang tua, saat ini banyak orang yang menanggap sungkeman sudah tidak jamannya lagi , karena bgi seseorang yang berada jauh dari orang tua apabila saat hari raya idul fitri tidak bisa pulang cukup hanya menghubungi atau nersilaturahmi kepada orang tua dengan menggunakan telepon, karena pada saat ini sudah banyak alat-alat komunikasi yang bisa digunakan untuk hanya sekedar bersilaturahmi atau meminta maaf pada saat hari raya idul fitri.Tentunya hal demikian ini sudah jauh melenceng dari adat atau budaya ketimutan indonesia yang menjunjung tinngi nilai kesopanan terhadap orang tua.
Tradisi cium tangan orang tua saat keluar rumah dan pada saat pulang kerumah juga mulai mengalami pergeseran, banyak anak muda saat ini sudah mulai meninggalkan kebiasaan ini, mereka menganggap bahwa cium tangan orang tua sudah bukan jamannya lagi, misalnya pada saat akan berangkat ke sekolah jarang sekali dari mereka untuk mencium tangan orang tuannya begitu pula pada saat pulang dari sekolah, pada saat akan berangkat ke sekolah mereka biasanya langsung berangkat begitu saja, terkadang pula mereka tidak berpamitan dan langsung berangkat begitu saja tanpa berpamitan terlebih dahulu, hal ini tentunya sudah jauh dari adat kesopanan sebagaimana adat ketimuran yang dianut masyarakat indonesia.
Dalam esay ini akan dibahas mengenai transformasi kebudayaan generik ke kebudayaan diferensial, dalam hal ini saya mengambil contohbudaya sungkeman dan cim tangan orang tua yang sudah mulai ditinggalan olah masyarakat, mengapa hal tersebut bisa terjadi, tentunya terjadinya pergeseran budaya sungkeman dan cium tangan orang tua ada penyebabnya apalagi di jaman yang serba canggih saat ini, maka semakin melunturkan budaya-budaya tersebut yang awalnya telah melekat dalam budaya ketimuran masyarakat indonesia, yang kemudian di era globalisasi ini masyarakat banyak yang sudah meninggalkan budaya ini, dengan dibahasnya tradisi sungkeman dan cium tangan orang tua ini diharapkan agar masyrakattidak menganggap tradisi-tradisi ini sebagai tradisi yang kuno.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Dengan adanya tradisi sungkeman dan cium tangan orang tua tentunya akan lebih mengakrabkan kita kepada anggota keluarga kh ususnya adalah orang tua.Dengan mulai tergasernya tradisi ini yang digantikan oleh alat-alat komunikasi untuk bersilaturahmi kepada keluarga, dirasakan kurang adanya rasa atau nilai kesopanan, untuk itu kita harus melestarikan budaya sungkeman dan cium tangan agar tidak punah dan tergerus oleh perkembangan jaman yang super canggih.Manfaat dari sungkeman ini adalah terletak pada ketenanagan atau keterkaitan batin antara anak dan orang tua, selain itu juga dengan melakukan sungkeman ini sama halnya dengan melestarikan budaya indonesia khususnya daerah jawa.
Dengan melakukan sungkeman serta mencium tangan orang tua merupakan bentuk rasa hormat kita kepada orang arang tua, rasa hormat kepada orang tua ini juga sudah mulai luntur dikalangan anak muda saat ini, entah apa penyebabnya, mungkin juga dikarenakan pergaulan anak muda anak muda saat ini yang semakin hari semakin melenceng dari budaya atau adat ketimuran, hal inilah yang menyebabkan sungkeman serta cium tangan orang tua sudah mulai ditinggalkan dan semakin hari semakin luntur, dalam sungkeman serta kebiasaan mencium tangan oarang tua tentunya terdapat restu oarang tua terhadap kita dan banyak orang yakin bahwa restu tuhan tergantung pada restu orang tua, namun adat ketimuran seperti sungkeman dan mencium tangan orang tua saat ini sudah mulai tergerus oleh jaman.
Salah satu budaya Jawa yang patut kita ketahui adalah tradisi sungkeman. Tradisi sungkeman ini menjadi ciri khas bagi masyarakat Jawa, dimana acara sungkeman biasanya diadakan untuk melengkapi acara tertentu misalnya acara pernikahan. Arti sungkeman sendiri berasal dari kata sungkem yang bermakna bersimpuh atau duduk berjongkok sambil mencium tangan.Tradisi sungkeman ini dapat kita jumpai di masyarakat Jawa pada moment tertentu misalnya pada hari raya lebaran atau dalam pesta pernikahan. Makna sungkeman merupakan wujud bakti anak kepada orang tua sekaligus sebagai tanda hormat anak kepada orang yang dianggap sebagai orang yang dituakan.Oleh sebab itu sungkeman sering dilakukan dalam budaya jawa.
Dalam perkembangannya sekarang ini budaya sungkeman semakin jarang kita temukan, padahal filsafah sungkeman ini memiliki makna yang sangat bagus dan patut kita tanamkan pada generasi penerus agar mereka senantiasa mengingat betapa budaya Jawa senantiasa menjunjung tinggi bakti tulus kepada orang tua.Pada kebiasaan mencium tangan orang tua, dari kecil kita sudah dididik untuk mencium tangan orang yang lebih tua sebagai penghargaan dan sopan santun. Ketika berpamitan akan berangkat ke sekolah ataupun bepergian ke suatu tempat mencium tangan orang tua adalah hal yang wajib dilakukan. Pada saat bertemu Paman ataupun Bibi, Ibu/Bapak Guru, atau siapapun yang lebih tua dan dihormati mencium tangan adalah sebuah keharusan.
Namun saat ini budaya cium tangan seolah sudah tergerus laju perkembangan jaman. Jarang sekali kita dapati seorang murid sekolah dasar misalnya, mencium tangan gurunya atau orangtuanya, sebagai bagian dari penghormatan. Secara keseluruhan, tampaknya budaya saling menghormati ini makin memprihatinkan di kalangan sebagian pelajar sekarang yang justru akrab dengan tawuran.Mulai hilangnya adat-adat kesopanan pada generasi pemuda ini membuat kita semakin prihatin dengan kondisi budaya saat ini, nilai-nilai kesopanan mulai tergerus jaman, karena banyak pemuda saat ini sudah mulai terpengaruh budaya barat atau terkena dampak westernisasi, oleh sebab itu kalangan pemuda kita sudah mulai meninggalkan budaya kesopanan ini.
Dalam buku antripologi budaya yang ditulis oleh Roger M. Keesing membahas mengenai pendekatan-pendekatan antropologi, evolusi manusia, perkembangan budaya masyarakat suku-suku bangsa di dunia dan budaya masyarakatnya, warisan-warisan keanekaragaman manusia yaitu sistem perekonomian atau sistem mata pencaharian, serta membahas mengenai sistem kekerabatan, keturunan, dan struktur sosial yang ada dalam masyarakat.Pola tingkah laku manusia biasanya ditentukan oleh naliri yang muncul, dengan dorongan-dorongan serta refleks-refleks yang timbul dalam diri seseorang tersebut., dalam pola tongkah laku atau kepribadian seseorang juga ditentukan interaksi-interaksi yang dilakukan, dalam buku ini juga mengginakan beberapa metide yaitu :
- Kerja lapangan
Dalam kerja lapangan ini penelitian-penelitian yang dilakukan dengan langsung turun kelapangan untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat yang akan diteliti.Peran serta secara akrab di dalam masyarakat dan melakukan pengamatan mengenai bentuk-bentuk tingkah laku dan organisasi sosial yang ada dalam masyarakat.Dengan melakukan interaksi langsung dengan masyarakat maka peneliti bisa dengan mudah melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan-pendekatan rehadap masyarakat tersebut, dengan demikian maka akan diperoleh data-data yang yang valid sesuai apa yang dilakukan, atau pola tingkah laku seperti apa dalam warga msyarakat tersebut.
- Pengamatan
Dalam metode pengamatan ini peneliti juga melakukan hal yang sama dengan metode kerja lapangan yaitu dengan terjun langsung dalam masyarakat, dalam metode ini peneliti dituntut untuk berpikir gengan cermat dalam mengamati tingkah laku dalam masyarakat, dalam metode pengamatan inibiasannya akan dikumpulkan data-data yang diperoleh yang kemudian akan diolah, metode ini juga bisa dilakukan dalam laboratorium, namun karena yang diamati adalah masyarakat atau manusia sehingga membuat menelitiharus terjun langsung dakam masyarakat, sehingga peneliti akan lebih memahami pola-pola tingkah laku yang ada dalam masyarakat tersebut, serta data yang diperoleh akan lebih valid.
- Pengumpulan data
Pada metode pengumpulan data peneliti akan mengumpulkan fakta-fakta mengenai pola tinkah masyarakat yang diteliti fakta-fakta tersebut adalah data-data yang akan diolah dan kemudian akan dideskripsikan, dalam pengumpulan data-data secara ilmiah diperlukan pula pemikiran yang ilmiah dalam pengolahan data-data yang ada, agar data-data tersebut dapat dioalah dengan baik dan benar sehingga meminimalisir tejadinya kesalahan dalam pengolahan dta tersebut.Penulisan data ini harus dioalah secara sistematis agar dapat memudahkan dalam pengolahannya.Dalam pengumpulan data ini biasanya akan terdapat data kualitatif dan kuantitatif dari hasil penelitian tentang pola tingkah laku di mayarakat.
Dari data yang telah diperoleh dengan mengamati pola prilaku manusia seperti sungkeman dan mencium tangan orang tua jelas mengalami kemunduranbila dibandingkan dengan jaman masyarakat tradisional, pada masyarakat tradisional mereka sangat menjunjung tinggi budaya sungkeman serta budaya mencium tangan orang tua, apabila hendak meninggalkan rumah atau kembali ke rumah, pada masyrakat modern saat ini rupanya para pemuda atau anak-anak sudah mulai jarang melakukan budaya atau adat-adat tersebut, karena sudah banyak yang terpengaruh oleh budaya western, mereka menganggap bahwa adat seperti sungkeman dan mencium tangan orang tua ini adalah suatu hal yang kuno, oleh sebab itu budaya-budaya ini sudah mulai tergeser oleh jaman yang modern ini.
Dalam buku antropologi yang ditulis oleh Roger M. Keesing bahasanya sangat sulit untuk dipahami, mungkin dikarenakan buku ini adalah buku terjemahan, jadi dahasa yang dipakai sulit untuk dipahami oleh pembaca, dalam buku ini tidak juga tidaj dibahas mengenai prilaku agama masyarakat, sehingga pembaca tidak bisa mengetahui menegai bagaimana prilaku agama pada masyarakat tradisional.Dalam buku ini juga banyak menggunakan istilah-istilah asing, sehingga pembaca akan mengalami kesulitan dalam hal memahami apa makna dari kata tersebut, sehingga pesan atau makna yang hendak disampaikan kepada para pembaca tidak dapat tersampaikan kepada para pembaca.
Sebagai warga negara indonesia yang nemiliki banyak tradisi dan budaya tenyunya sangat membangkakan.Berbicara mengenai tradisi, meskipun suku-suku di Indonesia memiliki perbedaan adat istiadat dan budaya tapi ada satu tradisi yang hampir semua suku menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu tradisi mencium tangan orang yang lebih tua. Tradisi mencium tangan orang yang lebih tua memang sudah mengakar dalam keseharian masyarakat Indonesia. Sebuah bentuk penghormatan dan gambaran budi pekerti luhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.Sejak kecil kita sudah dididik untuk mencium tangan orang yang lebih tua sebagai penghargaan dan sopan santun.
Bukan pemandangan yang aneh lagi di Indonesia jika kita melihat anak anak kecil sudah dididik untuk mencium tangan, ketika berpamitan akan berangkat ke sekolah ataupun bepergian. Di Jawa umumnya ada sebuah tradisi mencium tangan yang disebut dengan Sungkeman. Sungkeman berasal dari kata sungkem yang berarti mencium tangan dengan posisi setengah jongkok atau bersimpuh. Sungkeman ini menjadi tradisi ketika hari raya Idul Fitri dengan tujuan untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan kepada orang tua. Selain hari lebaran, sungkeman ini biasa juga dilakukan pada acara pernikahan, namun saat ini pada saat hari raya idul fitri sudah jarang sekali melakukan sungkeman.
Tradisi dan Budaya Indonesia harus selalu kita lestarikan karena itu adalah identitas kita sebagai orang Indonesia. Jangan biarkan arus globalisasi dan penetrasi budaya asing membuat nilai-nilai kesantunan dan kesopanan kita luntur. Siapa lagi yang bisa menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya Indonesia selain orang Indonesia sendiri. Jangan sampai kita baru menyadari sebuah budaya dan tradisi itu milik kita setelah di klaim oleh negara lain.Tentunya budaya seperti sungkeman dan mencium tangan orang tua ini patut dibanggakan karena di negara lain adat seperti ini tidak ada untuk itu banggalah dengan adat dan budaya bangsa sendiri.
Penyebab dari mulai ditinggalnya karena adanya perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan, dalam hal ini budaya sungkeman dan mencium tangan orang tua mengalami kemunduran karena kebudayaan tersebut telah terkena dampak westernisasi dari budaya barat yang tidak menjujung tinggi nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat.
Dalam hal ini tegerusnya budaya sungkeman dan mencium tangan orang tua juga dikarenakan anggapan bahwa tradisi tersebut adalah tradisi yang kuno, sehingga anak-anak muda pada era modern ini suah mulai meninggalkan budaya dan tradisi ini, akibatnya tradisi dan budaya ini sudah mulai jarang ditemukan dikalangan masyarakat.Seharusnya kita bangga dengan budaya sungkeman dan mencium tangan orang tua ini karena dalam tradisi ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dalam sebuah keluarga, dengan adanya tradisi ini mendidik anak-anak untuk mempunyai sifat dan sikap yang sopan terhadap orang tua, sehingga mereka tidak akan bersikap tidak sopan kepada orang tuannya.
Budaya sungkeman ini sering sekali dilakukan pada hari raya idul fitri, yaitu pada saat meminta maaf kepada orang tua atau orang yang lebih tua dalam keluarga tersebut, pada saat terjadi sungkeman ini suasana haru akan sangat terasa, karena mereka saling meminta maaf atas kesalahan yang telah mereka perbuat, sebenarnya untuk meminta maaf tidak hanya pada saat hari raya idul fitri saja, namun budaya sungkeman ini sering kali kita lakukan atau kita lihat pada hari raya idul fitri, seiring dengan perkembangan jaman saat ini budaya ini sudah mulai ditinggalkan, oleh karena itu pada saat ini atau pada saat hari raya idul fitri kita sudah jarang sekali melihat budaya ini di kakikan dalam sebuah keluarga, dan hanya meminta maaf dengan berjabat tangan saja.
Budaya sungkeman ini juga sering kita lihat pada acara pernikahan-pernikahan orang jawa, biasanya sungkeman dilakukan dalam acara pernikahan dikarenakan untuk mendapatkan restu dari orang tua untuk memulai kehidupan bersama dengan keluarga barunya, suasana haru akan sangat terasa pada saat dilakukannya sungkeman ini pada acara pernikahan.Bdaya sungkeman ini selalu dilakukan dalam acara pernikahan orang-orang jawa, biasanya budaya ini tidak akan ditinggalkan atau tidak akan terlupakan dalam acara pernikahan tersebut, dan masih bertahan dan tetap dilestarikan hingga saat ini.Walaupun banyak upacara pernikahan yang dilakukan dengan cara western, tetapi orang- orang jawa masih menjunjung tinggi budaya jawa, dan tetap melakukan upacara pernikahan dengan adat jawa.
Pada budaya cium tangan orang tua saat ini juga sudah mulai ditinggalkan pemuda-pemuda bangsa, saya pikir budaya cium tangan orang tua atau orang yang lebih tua dari kita hanya ada di negara kita ini, namun sangat disayangkan bahwa saat ini budaya cium tangan ini sudah tergerus arus globalisasi atau terkena dampak westernisasi budaya barat, saat ini sering dijumpai bahwa anak atau pemuda yang akan keluar rumah atau berangkat ke sekolah sudah banyak yang tidak lagi mencium tangan orang tuanya, begitubpula sebaliknya pada saat mereka pulang atau kembali ke rumah, hal ini sungguh sangat memprihatinkan karena rasa menghormati orang tua atau restu orang tua sudah mulai luntur karena pengaruh dari globalisasi.
Untuk itu sebagai genarasi pemuda penerus bangsa usahakan kita juga ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa yang mulai luntur ini.agar budaya-budaya bangsa tetap melekat pada diri masyarakat, karena budaya-budaya ini merupakan identitas bangsa indonesia yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan dan kesopanan, sebagai generasi pemuda harus mampu menumbuhkan nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat, selalu menghormati orang tua adalah bentuk dari rasa terimakasih kita kepada orang tua, untuk itu selalu junjung tinggi nilai-nilai serta budaya-budaya yang ada pada negara kita ini agar budaya-budaya kita tidak tergerus jaman yang serba modern ini, sehingga budaya kita dapat kita turunkan pada anak cucu kita kelak.